Rabu, 16 Juni 2010

dunia lalu

berlari dan terus berlari dari kegelapan,
terhanyut gelombang dari kehampaan,
berharap jalan hidup berubah.

pikiranku tertutup kabut kelam,
airmata terus mengalir disela senyum palsu,
mencari pengharapan indah belum tentu.

aku takut tuk lewati semua,
tiap rintang dan terjal jalanku,
sekalipun tahu kasihmu pdaku.

satu persatu kau ambil dari hidupku,
seakan semua kesalahan terlimpah padaku,
kuatkan aku, bangunkan kembali jiwa ini.

terhenti sejenak dikesunyian,
perhatikan gelap yang menyelimuti.
adakah engkau mengulur kasih yang kau janjikan ??
tidak, tidak saat kuhitam.

aku buta, aku lemah diduniaku,
kekerasan dan isak tangis orang lain adalah kesenanganku.

kasih ??kalimat aneh yang pernah kudengar,
apa artinya ??sungguh bodoh diri ini,
tolong temui aku, tak terlihat olehku dimana.

ini duniaku, duniaMu berbeda,
disana mereka berlomba mendekatimu,
mencari tiap tetes cinta kasih.
sedang aku, tiap orang menjauhi,
tak ada kasih yang pernah kusadari.

masihkah terbuka pintu itu ??
pintu kasih suci yang menyinari hati.
atau masihkah pantas jiwa ini,
menyelami tiap arti kasih dariMu.

tak tahu, hanya itu tersemat dalam pikirku,
besok, lusa, atau bahkan nanti,
mungkin aku tersentuh kasihMu.

kini aku hanya bisa belajar berserah,
mengerti arti kasih dalam keterasingan dalam dunia baruku.

(140610)

spirit my life

terdampar di ujung malam,
putar kembali memori jalan lama.
banyak sudah gelap sunyi aku lewati,
terdiam dan hanya berjulur kaku.

tangisku tak kan bisa hapus semua kelam,
masa-masa yang sungguh sulit sangat.

ya Allah,aku hanya jiwaraga yang kosong,
penuh noda dengki dan kemunafikan.
aku hidup dalam kepalsuan,
tak pernah puji syukur kupanjatkan padamu.
tiap realita kujalani samar,
semua semu,tak rasional.

aku bukanlah jiwa yang berharga,
aku gelap dan aku bukanlah apa-apa.

meski terpilih dan kau hembuskan roh,
yang terlahir didunia fana ini.
aku sadar batapa menyedihkan dan berdosanya aku,
tak terkecuali tiap hambamu di dunia ini.
namun aku juga percaya akan anugerah hidup,
yang kadang ku naif dengan semua.

tiap kuingin menuju jalanMu,
selalu saja pula setan menyesatkanku.
tiap kuingin menjaga batinku,
justru mata ini buta akan cahayaMu.
tiap kuingin bertahta padaMu,
aku selalu kalah dengan ego yang menyelimuti.
dan tiap kuingin mensyukuri dan mencintaiMu,
aku justru tenggelam dalam nikmat sesaat.

benar adanya predikat adalah kebanggaan,
maka engkau menurunkannya.
benar adanya harta adalah menyilaukan,
maka engkau mengambilnya.
dan tak dipungkiri pula kesenangan adalah segalanya,
maka engkau menjadikannya kepahitan.

aku selalu menyesali tiap karuniaMu,
tak pernah sedikit aku menyalahiMu.
aku mau hidup sesuai keinginanku,
agar menjadi diriku sendiri.
tapi itu mustahil untukku,
siapa aku...??dan siapa yang telah menciptakanku.
bodohnya lagi aku masih saja berkhayal,
membutakan tiap-tiap dinding jiwaku.

isyaratMu lah yang telah menyapaku,
dari tiap pandangan yang cela,dari tiap ketamakan dan dengki,
dari hati yang selalu penuh hawa nafsu,
dan dari setiap rakusnya jiwa.

ya Allah,tolonglah aku meniti jalan ini,
terangilah semua gelap hidupku.
kembalikanlah hatiku padaMu,
terimalah tiap sujud syukurku.
yakinkanlah aku hidup untukMu,
dan ajari aku untuk melihat anugerahMu.

aku tahu bukan hanya memanjatkan doa,dengan sedih lirih,
dan tiba-tiba saja berubah seketika.
melainkan perlu sikap tuk merubah dan menjalaninya.
oleh karena itu,topanglah aku dijalan yang kau janjikan,
kuatkanlah kembali semangat ku yang pernah ada.
bawalah aku ke cahaya kalbu itu,
dan selimuti aku dengan nurani yang suci.

(070610)

terang

semua jadi begitu sulit bagiku,
untuk terkejut, untuk berteriak.
kau hadir dihidupku kala kurapuh,
kembalikan semua semangat diri.

tanpa pamrih dan prasangka dimataku,
kau sentuh jauh hatiku.
caramulah yang membuat aku hidup kembali,
sadarkanku sesuatu yang nyata.

kumerasa penting untukmu,
sulit ungkapkan dengan kata-kata.
namun kali ini kan kunyatakan,
rasa yang mulai tumbuh untukmu.

sambutlah tanganku,
biar kutopang ragamu.
singkirkan segala rasa yang mengganggu,
dan yakinkan aku untukmu.

kau tahu bersamamu adalah terang,
saat kukatakan segala kejujuran.
sungguh pesona jiwamu membuat ku bergelora,
membuat hidupku seakan sempurna.

(140410)

kau tahu

Seperti menanti Cahaya bulan,
Seperti itulah Kumenantikan dirinya.
Seperti menunggu Jawaban yang tak pernah pasti,
Seperti inilah kumerindukan hadirnya.

Walau tak terjawab olehnya,
kuyakin dia rasakan hal yang sama.
Biarlah sang waktu bicara,
Sampai nanti ku bertemu.

Jika masih ada waktu untuk itu,
Tunjukan bahwa masih ada cinta untukku.
Sampai nanti Jika masih ada waktu,
Berikan aku kesempatan sekali dalam hidupku.
dan Seandainya jika masih cukup waktu,
satukan kami dalam pelukan.

tak perlu ragukan lagi,
tulus hati ini hanya untuknya.
dan semestinya jika memang ada rindu dalam dirinya,
Kenapa tak datangkan saja padaku.

(150410)

terlalu padamu

kau tahu Sekian lama aku bertahan,
Sekian lama juga ku coba berlari.
Mungkin aku lelah melangkah sendiri,
tertatih tanpa arah yang pasti.

diSetiap jalan yang kulalui sepi,
diSetiap waktu yang terlewati hampa.

kutahu Tak mudah tuk coba bertahan,
dan kutahu Tak mudah tuk coba menepi.
dari tiap jengkal yang kususuri,
dari tiap bayang yang menghantui.

Aku lelah dengan semua yang kupunya saat ini,
tak bisa sama sekali membuatmu menolehku.
mati rasakah kau padaku..??
aku tak tahu bila kau hanya diam.
selalu diam dalam keangkuhanmu,
yang makin membingungkanku.

tak terasa Makin lama aku berjalan,
Makin jauh kumencoba melangkah dari hidupmu.
kuharap semua kan berubah,
bisa dengan mudah melupakanmu segera.

tapi memang dasar hati yang dalam padamu,
aku masih saja begini.
tak bisa menepis dan melupakanmu,
dan tak bisa mengalihkan perasaan ini.

(170510)

kaku

tak perlu tanyakan aku,
mengapa ku begini.
cukup kau tanyakan hatimu,
apa yang terpendam.

aku takkaan memaksa,
hingga kau utarakan.
aku hanya manusia biasa,
mencoba tuk membuka hati buat siapa saja.

bila mungkin kau terlalu angkuh tuk ungkapkan,
kuharap itu bukan penyesalan.
kau tahu terik siang selalu mendahagakan,
namun pasti berganti bila waktunya.
seperti rasaku ini,
tak mungkin bertahan bila terus kau sakiti.

kini kabut gelap samarkan pandangan,
sambut dingin malam yang membuatku kaku.
kutahu akhirku telah menjemput,
kesendirian sepi jalani hidup.

(150310)

Senin, 14 Juni 2010

remember you

petang yang memilukan hati,
tak kusangka baru saja berakhir.
setelah lama kisah terbina bersama,
hancur tak tersisa.

air hujan basahi semua cerita itu,
hanya sisakan pelangi.
pelangi yang kuharap warnanya adalah keajaiban,
yang bisa menyatukan kita kembali.

sungguh berat aku melepasmu,
yang banyak hadirkan kisah indah dalam hidupku.
sekarang kuhanya bisa hadapi waktu,
sendiri jalani hari kehari bermimpi tuk milikimu lagi.

senang kukenal dirimu,
serasa hidupku sempurna .
namun apa daya kau telah akhirinya,
disaat rasa ini telah ada.

kuakui dulu ku tak mencintaimu seutuhnya,
karena ku tak tahu dengan perasaanku.
tapi sudahlah semua,
mungkin kau tahu yang terbaik tuk kita.

bukan untukku,
bukan untukku dan bukan tuk hidupku.
dingin malam pun mulai selimuti,
temani kesendirianku menyambut mimpi.

kebersamaan dulu kini hanya cerita,
yang mungkin kan jadi mimpi-mimpiku.
tapi aku selalu percaya,
semua indah kan pada waktunya.
tak tahu kapan kan terjadi,
kuyakini saja.

(150210)

hujan mei

awan gulita itu menghantarku,
tuk singgahi hati yg mulai padam.
tak terlintas meraihmu,
lewati hari bersama.

semua berubah ketika kudekap dirimu,
sungguh ku tak yakin akan rasa ini...??

awalnya hatiku mengharu biru,
tinggi keyakinanku tuk milikimu.
tapi berubah seketika kala kau katakan,
"jangan terlalu berharap"

aku gundah, pikiranku terombang-ambing,
seperti perahu terjebak badai, dilaut lepas yg siap menerkam.
tak tahu harus mengadu...??
tuk sudahi gejolak ini.

sungguh aku tak bisa mengerti,
kau berubah begitu cepat...??
sungguh aku tak mudah pahami,
kau akhiri kebersamaan ini.

inginku melewati malam itu bersama,
tapi kau ada hal lain...??
rencana, usaha, mimpiku,
semua bercampur kecewa lengkapi dinginnya.

tahu kah kau saat ini kuluka...??
tahu kah kau saat ini kujatuh...??
mungkin kau tahu,
tapi kau acuhkan semua.

memang kau sengaja lakukan itu...??
agar ku tak terlalu berharap...!!
aku bisa saja terima semua alasanmu,
agar suatu saat kau sadari hatiku.

kini kuhanya bisa mengadu pada bayangan,
berharap sadarkan ragamu.

biarku bermimpi untukmu,
buktikan kesungguhanku.
semoga tak sia-sia anganku,
tuk sentuh palung jiwamu.

(250510)

u'r my expectation

di hidupku aku membutuhkanmu
sebagai cahaya kalbuku
laksana bintang penerang jalanku

tanpa hadirmu duniaku sepi
seperti melangkah di kehampaan
tanpa nahkoda di tengah lautan

kaulah surga duniaku
yang selalu beri keajaiban
kan kuhirup sampai mati dirimu
bila memang kaulah nafas hidupku

ketika matamu memandangku
hatiku bergetar dan bergoncang
bibirku menggumam
menyebut namamu dengan syahdu

sebenar hati ingin berbisik di telingamu
namun masih selalu sulit tuk ungkapkan
ku takut terlalu yakin dan cepat

aku tak ingin rasa ini hanya hiasan
yang hanya menyakitkan pada akhirnya

lebih baik kupendam dalam hati saja
bila memang bisa membuatmu terbebas
terbebas dari penjara hatiku
yang selalu siap menangkapmu bila terjatuh

(220410)

lelahku

tiadalah suara bila hanya bertepuk sebelah,
dan tiadalah sinar bintang bila tak ada malam.
aku kini seperti itu,
berselimut dibawah terik berjemur dikehujanan.

rasa yg dulu ada kini terkubur,
terbakar menjadi abu.
kau yg selalu ada,
kini t'lah mati rasa.

hatimu tertutup kabut tebal,
tak ada yg bisa kau lihat dengan jernih.
hanya sesekali kau sadar,
itupun lalu kau anggap sampah.

kau bisa saja mencaci menelantarkan dan membunuhku,
tp aku selalu memaklumi.
karena darisanalah aku sadar dan bersyukur,
bisa tahu kau iblis berwujud manusia.

kini takkan ada lagi masa yang kan kuulang,
denganmu tentang kita.
walau airmata basahi semua,
sakit ini takkan terobati.

(160310)

quite up here

aku tenggelam arus deras,
terhanyut tanpa arah.
asa yg selalu ada kini telah mati,
mati dalam kehampaan.

hingga malampun menjelang,
akhiri bulan kedua menyambut musim baru.
aku hilang dalam kesedihan terlama,
dalam kepekatan malam yg semangkin kelam.

menanti apa yg kuingin,
mendapat apa yg tak kuharap.
hatiku yg dahulu berhasrat,
namun seketika larut dalam sesat.

terendap dalam kesepian,
yg selalu hadirkan bayang-bayang masa lalu.

kini kusadar kuterlelap,
hanya terpaku satu bintang.
bodohnya aku yg selalu ada,
untuk orang yg tak pernah ada.

terima kasih malam yg t'lah bangunkanku,
bahwa bintang tak hanya satu.
membuatku mengerti, indahnya dunia tanpamu seharusnya.

(140210)

Suara Jiwa

aku berlari dan berjuang,
antara menang atau kalah.
tepuk tangan penonton hanya hapus letihku sesaat,
karena esok perjuangan dan kemenangan harus kugapai.

basuhan air menerpaku,
mendinginkan dan menyegarkan.
masih lekat ingatan,
mengirimku pada pergantian senja.

tiba kurebah malamku,
datang satu bintang hampiri.
yang membawa dalam keheningan,
menawarkan aku keindahan dan angan.

mimpi kemenangan hari ini,
hanya sedikit harapku.
sedangkan perjuangan esok masih kabut,
terlalu pekat dalam penglihatan.

bangunku pagi ini hanya serpihan,
tebaran yang harus kurangkai.
tak tahu apa yang menanti,
hanya tuk cermati kehidupan ini.

mengadu pada fajarmu,
apa yang aku harus lakukan.
menggigil tak berdaya,
pahami kesejukan yang kau hadirkan.

tersentak kutersadar, bertanya dalam hati :
"mengapa kuharus kalut pada dunia ini, dan mengapa pula tak kujalani semestinya?"
dan terngiang dalam diriku,
"suara jiwakah ini?"

dan mentari pun tiba dan menggumam :
"terangmu t'lah datang, semua terlihat oleh mata?jalanilah lebih baik dari kemarin"

bergegas laksana kereta,
aku menghampiri hari ini.
masih, dan masih merangkainya,
berharap tak ada terjal mengganggu.

ku tahu air adalah sumber hidup,
tapi kenapa slalu tertumpah.
apa kumurka saat itu,
hingga banjiri jalanku.

adakah keajaiban saat kuluka,
atau jangan-jangan ku kan jatuh lagi.
mana janji itu,
kemudahan, kebaikan, dan kemurahan.

aku merintih pada terik itu,
harapkan belas kasihmu.
ku tahu malam tak kan ada,
kecuali setelah adanya siang.

dan kubaca lagi kutipan masa laluku,
"hidup itu bukan apa yang ku capai, tapi apa yang ingin ku raih."
masih terlalu buta aku dengan semua,
jadi bimbinglah aku, agar mengerti.

tak mungkin aku seberangi lautan,
berilah aku kapal tuk arungi.
walau memang ada badai yang pasti menghampiri,
maka ajari aku jadi nahkoda.

aku tahu tak mudah untuk itu,
pasti akan banyak rintangan yang kau beri.
namun ku takkan menyerah,
kan kulewati dengan jembatanmu.

aku tidaklah munafik kepadamu,
dan engkau pun tahu.
tidaklah aneh manusia, menuntut dulu baru menjalani.

kekhilafan hanya pengakuan saja,
aku tak pernah bisa tulus menyesali.
hanya engkaulah yang tahu penyesalanku,
bukan mereka yang dengar keluhanku.

apa aku masih pantas memujamu,
sedang aku slalu lupa pabila bahagia kuraih.
aku slalu hanyut nikmat sesaat,
gelap akan sinar dunia.

tak kurasa kuterlarut penyesalanku,
sedang waktu perjuanganku semangkin dekat, dan sempit.
sekarang kutanamkan dalam benakku,
berjuang, berjuang, dan berjuang.

beri aku kesempatan,
dan aku akan memanfaatkannya.

seperti memakan buah,
tak slalu manis.
tertunduk lesu, tak ada ratapan kedepan,
sesal slalu tlat datang.
tapi sudahlah jadi,
dan ini terbaik mungkin.

senja pun datang hampiri,
tapi tak seindah biasa.
menangisi letih ini,
lengkapi sudah sambut malamku.

sendiri, dan sendiri,
kucerna lagi apa yang terjadi hari ini.
mengadu pada keheningan yang slalu ada,
slalu setia padaku.

aku yakin kerikil itu ada,
tinggal bagaimana menindakinya.

kupilih renungan saat itu,
berharap kedamaianmu selimuti.

aku akan slalu selami,
baik buruk kau beri.
berlarut sedih hanya peluru perih,
melebarkan lukaku.

kenapa tak kulawan saja hujaman itu,
agar ku tahu kemampuanku.
tapi ku slalu luluh godaan,
padahal ku tahu menyesatkan.

apakah hidup seperti ini,
sandiwara yang sudah ada perannya masing-masing.
kenapa juga ada kegagalan, bila keberhasilan itu lebih indah,
dan kenapa juga ada aturan, jika hanya untuk dilanggar.

sering aku mendengar hidup adalah perjuangan,
tapi kenapa harus saling menjatuhkan, apa itu namanya perjuangan yang orang banyak katakan?

aku pikir hidup itu kesenangan,
tapi ternyata pengabdian.

semangkin dalam keheninganku,
makin mata ini berkaca.
tiada yang kubangga,
kecuali hampa yang senantiasa.

kemana lagi kucari kebenaran hidup ini,
apa aku harus mati.
sungguh dangkal pikirku,
masih luas yang ingin kupijaki.

pernah kubaca sebuah buku :
"kebenaran hanya terungkap dari duka nestapa dan gembira ria".
termenung aku sejenak, dan bertanya :
"bagaimana menemukan kebenaran, manusia saja hidup penuh sandiwara?", berarti kebenaran hidup ini apa?

tipu daya kadang kala bisa sembunyikan,
tapi apa bedanya dengan bunuh diri.
coba kau lihat kotoran negara,
bui mulai penuh dengan semua.

malang nian saudaraku,
kenapa harus makan sampah.
sedangkan para kotoran tertawa,
menjerat leher saudaraku yang berhak.

tak pelak kumenangis,
bila ratapi hamba ini.
pada siapa lagi saudaraku bicara,
bila jawaban hanya dengungan.

sudah, sudahlah,
buat apa cakapi kotoran.
seperti teriak dalam air,
sama halnya makan angin.

lebih baik kumulai sempurnakan hidup,
berkaca pada yang t'lah lewat.
menjelma jadi bijak,
seperti harapan semua insan.

pabila mentari cerah sambut esok,
tiadalah kabut menutupi.
betapa mungkin menyilaukan,
tapi tetap sinari hati.

berencana tak ubahnya merangkai,
sama hal duduk di atas awan.
lebih baik nikmati hari,
dibanding bila harus terus sembunyi.

(akhir desember 2009)