disela harapan

hujan sejenak itu masih dalam ingatku,

kelam hampiri begitu cepat.

udara begitu pengap, debu menusuk paru-paru,

tutupi senja itu...

penuh ucap dalam doa',

penuh harap dalam kepasrahan...

tapi semua tak berubah,

alam yang bercerita, selalu ada yang berguguran dan tumbang.

duka pun tak terhindari,

ibarat nyanyian pilu, hanyutkan semua asa...

sujudmu di sela harapan,

ajarkan kami kekuatan atas-Nya.

mungkin itu pula yang kau ajarkan pada kami,

tuk tetap kuat hadapi semua...

maafkan kami...

maaf karena tak disisi dihari itu.

maafkan kami...

maaf karena selalu biarkan kau sendiri.

kini kau telah tiba di penghujung fajar,

dan kami pun terdekap dipenghabisan melihatmu.

hanya ucap selamat jalan kami bisa,

iringi masa tidur panjangmu...

dan kini aku sadar,

rela kulepasmu pada-Nya.

karena aku tahu, cinta-Nya sungguh besar padamu...

dear, oct 26-27 2010 with merapi...

berharap berlalu

terdampar di ujung malam,
putar kembali memori jalan lama.
banyak sudah gelap sunyi aku lewati,
terdiam dan hanya berjulur kaku.

tangisku tak kan bisa hapus semua kelam,
masa-masa yang sungguh sulit sangat.

ya Allah,aku hanya jiwaraga yang kosong,
penuh noda dengki dan kemunafikan.
aku hidup dalam kepalsuan,
tak pernah puji syukur kupanjatkan padamu.
tiap realita kujalani samar,
semua semu,tak rasional.

aku bukanlah jiwa yang berharga,
aku gelap dan aku bukanlah apa-apa.

meski terpilih dan kau hembuskan roh,
yang terlahir didunia fana ini.
aku sadar batapa menyedihkan dan berdosanya aku,
tak terkecuali tiap hambamu di dunia ini.
namun aku juga percaya akan anugerah hidup,
yang kadang ku naif dengan semua.

tiap kuingin menuju jalanMu,
selalu saja pula setan menyesatkanku.
tiap kuingin menjaga batinku,
justru mata ini buta akan cahayaMu.
tiap kuingin bertahta padaMu,
aku selalu kalah dengan ego yang menyelimuti.
dan tiap kuingin mensyukuri dan mencintaiMu,
aku justru tenggelam dalam nikmat sesaat.

benar adanya predikat adalah kebanggaan,
maka engkau menurunkannya.
benar adanya harta adalah menyilaukan,
maka engkau mengambilnya.
dan tak dipungkiri pula kesenangan adalah segalanya,
maka engkau menjadikannya kepahitan.

aku selalu menyesali tiap karuniaMu,
tak pernah sedikit aku menyalahiMu.
aku mau hidup sesuai keinginanku,
agar menjadi diriku sendiri.
tapi itu mustahil untukku,
siapa aku...??dan siapa yang telah menciptakanku.
bodohnya lagi aku masih saja berkhayal,
membutakan tiap-tiap dinding jiwaku.

isyaratMu lah yang telah menyapaku,
dari tiap pandangan yang cela,dari tiap ketamakan dan dengki,
dari hati yang selalu penuh hawa nafsu,
dan dari setiap rakusnya jiwa.

ya Allah,tolonglah aku meniti jalan ini,
terangilah semua gelap hidupku.
kembalikanlah hatiku padaMu,
terimalah tiap sujud syukurku.
yakinkanlah aku hidup untukMu,
dan ajari aku untuk melihat anugerahMu.

aku tahu bukan hanya memanjatkan doa,dengan sedih lirih,
dan tiba-tiba saja berubah seketika.
melainkan perlu sikap tuk merubah dan menjalaninya.
oleh karena itu,topanglah aku dijalan yang kau janjikan,
kuatkanlah kembali semangat ku yang pernah ada.
bawalah aku ke cahaya kalbu itu,
dan selimuti aku dengan nurani yang suci.



** 070710 ter untuk bundaku **

alone

tak perlu tanyakan aku...??
mengapa ku begini.
cukup kau tanyakan hatimu,
apa yang terpendam.

aku takkaan memaksa,
hingga kau utarakan.
aku hanya manusia biasa,
mencoba tuk membuka hati buat siapa saja.

bila mungkin kau terlalu angkuh tuk ungkapkan,
kuharap itu bukan penyesalan.

kau tahu terik siang selalu mendahagakan,
namun pasti berganti bila waktunya.
seperti rasaku ini,
tak mungkin bertahan bila terus begini.

kini kabut gelap samarkan pandangan,
sambut dingin malam yang membuatku kaku.
kutahu akhirku telah menjemput,
kesendirian sepi jalani hidup.

lelahku

tiadalah suara bila hanya bertepuk sebelah,
dan tiadalah sinar bintang bila tak ada malam.
aku kini seperti itu,
berselimut dibawah terik berjemur dikehujanan.

rasa yg dulu ada kini terkubur,
terbakar menjadi abu.
kau yg selalu ada,
kini t'lah mati rasa.

hatimu tertutup kabut tebal,
tak ada yg bisa kau lihat dengan jernih.
hanya sesekali kau sadar,
itupun lalu kau anggap sampah.

kau bisa saja mencaci menelantarkan dan membunuhku,
tp aku selalu memaklumi.
karena darisanalah aku sadar dan bersyukur,
bisa tahu kau iblis berwujud manusia.

kini takkan ada lagi masa yang kan kuulang,
denganmu tentang kita.
walau airmata basahi semua,
sakit ini takkan terobati.



150510

jalani dan hadapi

embun dingin kembali datang,

segarkan pikiran, hapus segala lelah.

sejenak bersandar pada tembok kaku,

sadarkan diri t'lah milikinya.

tersirat dalam benakku,

bagaimana kubisa bahagiakannya...??

menit trus berlalu, masihku bertanya dalam hati...??

bayangan dirinya pun kini menjelma,

menatapku tanpa batas.

seakan menagih suatu yang kutahu,

namun hanya senyum jawabku.

jalani dan hadapi bersama mungkin lebih baik,

daripada memikirkan yang terlalu jauh.

kini biarlah saja sang waktu berbicara,

ceritakan semua kisah bersama.

mentari pun mulai tampak kan sinarnya,

iringi dinginku berganti hangat.

memberi senyum tiap perjumpaan,

layaknya kesejukan yang perlahan menghangatkan.

kurasa itulah yang kan berjalan nanti,

mencintainya dengan cara sederhana.

terima kasih lagi kusampaikan,

selamat datang mentari hati.

berikanlah selalu inspirasi berarti dalam hidup,

karena hidup, bukan cuma bermimpi.

-270411-

indah itu

berawal didunia khayal,

kekenal dan kulewati waktu.

bagai berlalu angin sepoi perlahan,

hadirkan rasa tak terelakan.

musim yang terus silih berganti,

menghiasi hari dengan berbagai mimpi.

kau selalu ceria disaat kusepi,

disaat semua mimpiku mulai berlari,

disaat semu mulai menghinggapi.

tak pernah terlintas rasa untukmu,

apalagi tuk memelukmu hatimu.

tapi kau hebat, kau rubah semua penafsiranku,

satu persatu dinding jiwaku kau robek,

kau sentuh perlahan, yang akhirnya luluhkan hatiku.

bahagianya,

kini aku kembali berwarna.

mengukir mimpi yang sempat terhenti,

dan bersemi didalam hati.

aku terpesona dengan sikapmu,

seakan tak ada celah tuk menepisnya.

membuatku semakin terjatuh,

dan ingin segera menggapaimu.

terima kasih atas indah itu,

yang dengan sekejap kau lukis dihatiku.

takkan pernah aku sesali,

memiliki semua apa yang ada di dirimu.

170411

kesalahanku

sikapku bagaikan duri tajam,

menusuk diri dan melukai orang lain.

tanpa maksud tuk hianati rasa,

harapku sirna seketika kelam.

dan kupilih diam tuk redakan sesal,

namun nyatanya salah kudapat.

gundah pun semakin selimuti,

menerasingkanku dalam rasa salah.

sadari ternyata sikapku hanya baik tuk diriku sendiri,

tidak cukup baik tuk dia, apalagi tuk jadi kekasih.

ini kesalahanku dan pun nyata untukku.

kutahu kecewa darinya sudah pasti,

namun ingatlah masih ada mentari.

dan kutahu lukai hatinya,

namun izinkanlah perbaiki rasa.

memang maaf dan sesalku tak pengaruhi keadaan,

tak cukup pula kembali sejukkan hatinya.

dan kesalahanku pula jika tak mampu dapatkan makna.

mungkin bila pun dia datang,

takkan kubiarkan dia berlalu pergi lagi.

dan benar adanya hari esok pasti ada,

namun belum tentu tuk kita.

maafkan aku dan beri rasa itu kembali.

kini kesendirianku terpercaya,

renunganku yang tercinta.

izinkan ku bersemi lagi,

dihatinya, dijiwanya berseri bersama mimpi.

(170311)

kau

berjumpa dan mengenalmu berbeda,

tak biasa sebelumnya.

hari-hariku kembali berwarna,

berseri diantara luka lalu.

kau menyentuh hatiku,

mengetuk kembali rasa yang muak.

muak akan kepalsuan kisah lalu,

kini membuai jiwa dengan senyummu.

kau tahu pernah kunyatakan rasa,

tapi kau menepisnya.

dan kau tanyakan kenapa...??

"aku tak tahu,aku hanya manusia yang memiliki rasa"

kau pun berkata terlalu cepat...!!

"memang,namun bagiku cepat atau lambat apa bedanya jika akhirnya harus berakhir"

selang waktu berganti,

menyusuri tentang arti rasa.

mencari untuk memahami,

menyelimuti dinginnya hati.

tiap sisi indah yang kau lukis,

dan tiap bentuk luka yang kau toreh.

kau mungkin bisa melupakanku,

tapi tidak untuk diriku,meski sejenak.

dan kau pun juga bisa melepasku,

tapi tidak untuk diriku,lebih-lebih mengusir bayangmu.

memang rasa benci dan bosan selalu ada,

maka dari itu kuminta ruang maaf padamu.

tahukah kau,

kadang meragu dan berlalu selalu hadir.

mencoba goyahkan rasa ini,

tapi kucoba kuat dan tegar.

hanya saja mungkin terlihat kaku olehmu,

merasa bimbang bersama semu.

dan kini ingin sekali lagi kunyatakan indah itu,

tapi tak cukup waktumu sempatkanku.

tolong lihatlah apa yang masih tersisa dalam diriku,

bukan apa yang hilang dariku.

ketulusan untukmu jujur dari hati,

laksana harapan yang takkan pernah mati.

mungkin kini aku hanya bisa memandang senyum itu,

dari bilik keraguan hati,

dari secercah harapan yang tak terjawab.

22-02-11, tengiL

semampu kubisa

sudahlah cukup buatku kelabu,

banyak gores lirih kutoreh

mentari yang dulu sempat ada,

kini sirna bersama awan gelap.

kau selalu kupuja dihati,

kini kian jauh entah kemana.

jemu kah kau dengan bait-bait kutulis,

atau akan berlalu semua.

sungguh aku tak tahu hatimu, membisu buatku menunggu.

begitu besarkah dosa yang kulukis dihatimu...??

bahkan jiwamu tak mampu lagi kusentuh.

hingga tiap sudut ruang tak lagi bisa kutelusuri.

jika itu memang maumu, katakanlah...??

aku akan menjauh, sebisa aku mampu.

tak banyak bisa kukatakan,

hanya terimakasih untuk kebersamaan yang lalu.

aku pergi bukan kalah, hanya ingin lihat mentarimu kembali.

tahu,namun sering terlupa

masih setia menyambutku,

mentari dan embun pagi yang sejukan hati.

masih setia temaniku,

hari-hari yang berotasi malam.

kutatapi semua warna hidup,

dan kurasakan semua nikmat tanpa terkecuali.

sungguh nian sempurna Ilahi,

kau beri kami segalanya.

kasih, sayang, cinta dan rizki hanya sebagian yang kami sadari,

semua begitu indah tanpa pamrihMu,

sedang duka dalam nestapa dan godaan dunia hanya drama hidup yang mesti kami hadapi,

karena dari sanalah terlihat umatMu yang sebenarnya.

siapa yang kuat dan lemah Imannya,

dan siapa yang tetap tegar menjalani semua.

jujur banyak waktu berlalu tanpa arti,

dan banyak waktu terbuai tanpa manfaat bagi diri.

sungguh malu hati ini,

tak banyak bisa kuberi atas nikmatMu.

mungkin hanya kematian esok yang dapat menyentuh kami,

segala dosa dan keserakahan disesali.

segala materi harta dan jabatan disadari tak penting lagi,

seketika berubah berlomba-lomba mencari amalMu.

sedang waktu semangkin menyempit,

menyesakkan hingga ke dada.

bergemuruh tangis tersedu memohon,

uraikan semua penyesalan yang sangat.

dan kini hanya bisa berharap kemurahan dan kesempatan berarti,

selangkah demi selangkah mulai rangkai kembali.

karena tak ada kata terlambat tuk tapaki tangga Ilahi.

sepenuhnya bukan separuh

tlah kau ceritakan semua alasan itu,

tentang dia yang memikat hatimu.

segala pesona dan kisah,

kau lukiskan dia selalu.

dan aku, hanya terpaku merenung memahami semua,

segala yang tercurah darimu, buatku tenggelam.

tapi kucoba kuat dan bertahan,

diantara lirih dan perih yang kau hujam.

tahukah kau saat ini aku sedih dan luka,

dan sadarkah kau tiap bait tentang dia selalu ada gejolak didada.

mungkin iya, mungkin juga tidak.

karena aku tak tahu, dan takkan pernah tahu,

dimana hatimu sejujurnya.

sebelumnya seiring waktu berjalan,

pernah kau katakan "aku mampu redam semua resah hati dan damaikan seluruh gundahmu"

tapi nyata beda kurasa, kuhanya miliki jiwamu,

bukan hati, lebih-lebih cinta dan ragamu.

maaf jika kini aku pergi,

berlari dan menjauh darimu.

karena takkan mungkin meminta, kau tinggalkan dia yang tlah kau cinta,

walau jujur, berat hatiku jika harus jalani semua.

laksana embun yang selalu membawa kesejukan,

kutetap berharap suatu saat kau sadari.

arti hadirku selama ini, dan mimpi lama yang tlah kurangkai dihati.

karena aku tak inginkan hatimu yang ini,

atau bukan juga cinta dan ragamu itu.

melainkan aku hanya inginkan kasih,

dan sayang sepenuhnya darimu, bukan separuh yang masih tersisa untuk dia.