bagai dingin yang semakin menghujam.
dinda, itulah kata syairku yang terindah,
bertengger tiap waktu siang hingga malamku.
banyak kerinduan berpadu tuk memanggilmu,
dari sisa seluruh hariku.
seperti terdengar berlebihan ucapku,
namun tak salahlah bila memberi penuh.
kau tahu, pada dinding fajar yang belum tersentuh t'lah kuukir kasih.
sebelum mentari hangatkan bumi, yang akhirnya ciptakan pelangi.
dan kau tahu, pada ujung senjapun slalu kudendang harap,
hingga terlelap menjemput mimpi, sampai terjaga kembali.
august'11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar