Mungkin kini kau masih bermimpi.
Tentang hari yang ciptakan realita,
Hingga menorehkan kisah.
Sungguh celakalah diriku,
Punyai hati kepada yang termiliki.
Tak tahu malu dan durjana diriku,
Membuat pikiran dan hatimu gundah.
Namun apalah daya diri ini,
Bukankah Tuhanlah yang ciptakan kasih.
Kini hatiku terpaut ingin menyatu,
Bagai sebuah putik yang ingin berkembang.
Sungguh pelangi,
Kasih inipun semakin jauh.
Layaknya para kelana yang tak pernah letih,
Menyusuri dan menyelami arah tak bertepi.
Maafkan jika salah mengasihimi,
Atau lepaskan saja harapanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar